Laman

Kamis, 01 Agustus 2013

Para Pencari Tuhan

Kali ini aku akan membahas salah satu film favoritku di bulan Ramadhan.. "Para Pencari Tuhan (PPT)" =)

Sejak muncul kabar angin kalau om Deddy Mizwar mau nyalon jadi wakil gubernur, aku udah waswas, jangan-jangan PPT tahun ini engga akan ada lagi... Jangan-jangan PPT jilid 6 yang ditayangkan tahun lalu itu 'terpaksa' jadi PPT terakhir.. Hiks.... Padahal aku masih mau lihat ulah bang Jack dan tiga orang muridnya itu.. banyolan pak Jalal.. romantisme konyolnya ustad Feri.. dan Kalila yang sampai 6 tahun tayang, gadis pinter tapi bawel ini belum dipertemukan juga sama jodohnya..! Masa mau bikin cinta segitiga mulu siih mas? Sama orang yang udah punya istri lagii... (*ngomelin penulis cerita)

Entah kenapa, yang jadi perhatianku itu adalah kisah Kalila yang selalu mencari cinta sejatinya. Setelah Azzam resmi nikah sama Aya, aku selalu menunggu-nunggu munculnya karakter cowo baru yang ganteng, soleh, dan pinter. Siapa tau, sang penulis naskah akan menjodohkan Kalila dengan karakter cowo baru ini.

Sampai suatu saat, di PPT jilid 4 kalau tidak salah.. Satu jilid setelah jilid pernikahan Azzam-Aya, muncul tokoh cowo baru yang cukup oke, Robin Huda. Apa ada yang masih ingat dengan tokoh ini? Robin Huda, namanya yang pelesetan Robin Hood ini adalah tokoh yang karakternya cukup kontroversial. Di satu sisi, dia rajin ibadah, dan sangaat peduli dengan lingkungan sosialnya. Di sisi lain, dia menghalalkan segala cara untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Caranya dengan mencuri harta dari orang-orang kaya, lalu menyedekahkan harta curian itu kepada orang-orang miskin. Jika dipertanyakan, Robin selalu berdalih bahwa niatnya melakukan itu untuk kebaikan. Tapi dari perilaku dan ucapannya, kelihatan kalau dia ini cerdas, berilmu, rasional, dan berani ambil resiko <3 <3 <3

Karena sifatnya yang agak introvert dan pendiam, aku langsung merasa dia akan cocok dengan Kalila yang ekstrovert dan cerewet. Robin butuh secercah cahaya untuk mewarnai hidupnya. Plis, jangan suram terus mas bro... It broke my heart... Tunggulah, akan ada seorang gadis yang dapat menceriakan hari-harimu. Jadilah setiap hari kutunggu-tunggu kemunculan Robin di setiap episod. Tapi... lama menunggu... kok dia ngga ditemu-temukan ke Kalila juga ya?? Mendekati akhir cerita di jilid itu, aku menyaksikan adegan yang tidak pernah ingin aku saksikan selama-lamanya.... Robiinn malah ditewaskan oleh penulis naskah...! Teganyaa...! Huaa... Robin meninggal saat sedang duduk tahyat waktu sholat.. Hanya disaksikan oleh bang Jack.... *nangis

Sekarang, tahun ini, selagi berbuka puasa di hari pertama puasa, iseng kuputar channel TV ke stasiun yang biasa menayangkan PPT. Alhamdulillaaah... PPT-nya jilid baruuu...! Trus kuamati lagi baik-baik... Horeee ada bang Jack! ...Meskipun belakangan aku baru tau kalau bang Jack on screen sungguh sangat sedikit jatahnya. Sebel juga. Yah, mungkin waktu syuting bertepatan dengan waktu bang Jack, eh, Deddy Mizwar kampanye... Yah, mau ga mau harus dimaklumi....

Nah sekarang, dua hari belakangan ini, mulai muncul satu tokoh baru, cowok yang tampak oke. Adegan awalnya adalah dia mau numpang sholat di musholla Desa Kincir yang hari itu lagi-lagi jamaahnya pada ribut gara-gara membahas siapa yang harus jadi imam. Kemudian baru diketahui, ternyata si cowok yang kalau ngga salah bernama Fahri ini datang ke desa itu untuk melamar Tante Widya, ibunda Azzam, untuk ayahnya. Dan Kalila... Kalila ternyata dimintai tolong oleh Faris lewat Barong, Chelsea, dan Juki untuk menjadi wedding organizer pernikahan orang tuanya! Kalilaa.... he's here...! He's right here! Cowok yang aku yakin ditakdirkan untuk jadi jodohmu akhirnya muncuull...!

Ahh... bahagia rasanya kalau lihat Kalila akan dapat jodoh...
Sabar Kalila,, semangaattt =)
Semakin ngga sabar deh untuk menyaksikan episod-episod PPT selanjutnyaa....

*just my thought on this film, suer..bukan promosiii! :">

3 komentar:

  1. Hahaha... puti.. puti... segitunyaaaaaa...

    BalasHapus
  2. wuih baru baca... tulisan ini meminta Kalila sabar atau putinya yang harus sabar ha ha ha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... entah ya, mba.. mungkin refleksi harapan di alam bawah sadar juga :D

      Hapus