Laman

Senin, 17 Maret 2014

Guilford dan Rama


Bicara soal kucing, aku punya seekor kucing yang sudah menemaniku sejak kurang lebih 4 tahun terakhir. Guilford namanya. Guilford--yang namanya diambil dari nama tokoh psikolog beken--berbadan gemuk dan hangat, berbulu tiga warna, memiliki kalung pita warna pink, dan tidak bernyawa.

Hah? Tidak bernyawa?

Benar, karena Guilford hanyalah sebuah boneka. :3


Guilford kuculik kudapatkan dari majikan tuanya, Rama. Rama ini adalah salah seorang temanku di kelas sains psikologi. Kalau kamu mengobservasi berinteraksi dengannya, cepat atau lambat kamu akan temukan bahwa Rama temanku ini adalah orang yang unik. Sangat unik.


Berikut ciri-ciri dari Rama.



Pertama, wajahnya datar. Bukan, bukan maksudnya permukaan wajahnya rata, tapi, ekspresi wajahnya yang datar. Persis banget kayak emoticon ini --> (-____-) Selain wajahnya yang hampir selalu begitu, dia pakai sepasang kacamata berbingkai hitam. Kalau dia bilang sih, dia mirip Clark Kent.

My self painting of Rama--Superman maniac
Dari ciri pertama itu, bisa ditarik ciri kedua Rama, yaitu nada bicaranya. "Ng?", "Hee?", "Meh...". 3 lenguhan itu dapat dipastikan keluar dari mulutnya setiap ngobrol. Hahaha... Dapat disimpulkan bahwa Rama adalah orang yang nyantai, cool, rada cuek, dan tidak punya antusiasme sama sekali.

Soal antusiasme, Rama terlihat antusias cuma sama satu hal: Film. Ini berkaitan dengan ciri ketiga Rama. Setiap hari setiap pagi kamu bisa menemukan Rama duduk di pojokan kantin lama fakultas, buka laptop besar di hadapannya, dan sedang mendownload film. Dia tahu hampir semua film. Dari yang lawas sampai yang paling anyar. Nggak cuma tau, dia juga punya stok banyak film (kan tinggal download...). Sampai-sampai Adi--teman lain kami yang suka kujuluki Baby Huey--sengaja mendatangi kampus setiap pekan cuma buat meminta download-an film Rama, meskipun si Huey ini sudah lulus dari kampus. :-\

Jadi, singkat kata, waktu itu aku lagi nebeng mobil Rama bareng 2 orang temen cewek lain, Nisa dan Chacha. Karena cuma nebeng 200 meter, jadi aku ambil tempat duduk di belakang. Di sanalah aku melihat boneka kucing gede teronggok di jok belakang mobil Rama.

Aku    : "Raaam, boneka siapa nih??" (sambil squealing, ga nyangka cowok tulen macam Rama bawa-bawa boneka imut di mobil)

Rama : "Ng?" (Ngelirik dari spion mobil) "Tau tuh, nemu di rumah. Gue pikir punya adek gue. Tapi dienye 'ndiri kagak ngerasa punya tu boneka. Yauda, gue ambil aja buat di mobil. Heheh..."

Aku    : Hah?? Aneh bener ini keluarga. "Serius? Dikasih ceweknya kali...?"

Rama : "Kagak. Ceweknya kagak pernah ngasi boneka."

Aku    : "Papa? Mama? Punya sodara kali yang ketinggalan?"

Rama : "Kagak, Put. Bokap nyokap gua kagak kenal sama itu boneka. Kalo punya sodara gue yang ketinggalan, harusnya die ngambil lagi dong. Tapi buktinya didiemin aje di situ."

Aku    : "Hooh..." (manggut-manggut)

Boneka kucing bagus, lembut, dan hangat gini nganggur di rumah Rama, dan gak ada yang ngaku sebagai pemiliknya. Kasihan sekali, potensinya sebagai teman main dan teman tidur terbuang sia-sia di mobil cowok yang engga punya perikebonekaan. Sambil kugendong-gendong, kupeluk-peluk, dan kutatap kucing tak berdosa itu, tiba-tiba terlintas ide jahat brilian di kepalaku. 

Aku    : "Eh, Ram, sampe sini aja. Makasih yyaaa..."

Rama : "Yoop. Hati-hatii..."

Aku turun, diikuti oleh Nisa, yang juga turun di tempat yang sama. Kami melambai pada Rama dan Chacha sampai mobil yang mereka naiki hilang dari pandangan. Lalu...

"Loh, Ninja, itu apa itu di tanganmu yang satu lagi?" tanya Nisa tiba-tiba.

Kutunjukkan kepala si kucing yang nongol dari dalam paper bag besar yang kubawa dari tadi. Taraaa...!

Nisa kaget lalu tertawa terbahak-bahak. "Haaaahh~ Ninjaa kamu nyolong boneka Ramaaa...!"

"Habis katanya gak ada yang punya, Nin," jawabku sambil nyengir lebar.

Setelah kejadian itu, Rama pasti geleng-geleng kepala karena si kucing udah nggak terlihat lagi di jok belakang mobilnya... untuk selamanya.

Guilford, boneka besar yang lembut, kakinya diisi semacam pasir.
Hangat kalau dipeluk. Enak buat ditindih-tindih.

PS: Semoga segera lulus Raam! ^_^

5 komentar:

  1. Eh Put, kok kayaknya aku pernah lihat boneka itu di kos kita dulu ya? Puti nggak punya boneka yang mirip Guilford sebelumnya?

    BalasHapus
  2. Belum pernah punya sebelumnya, Mut. Hmm, dulu di kamar kosku yg ada boneka teddy boy kecil wrn krem, llama-nya Dufan, sama kelinci gendut pink. Yg ini sih beloom :D

    BalasHapus
  3. Putoki, tadinya sy pikir ini blognya ghaida (soalnya lagi buka blognya ghaida juga), tapi pas liat gambar Rama stylenya mirip gambar puti, trs pas baca komentar ko ada kata "Put".. makin aneh aja.. Pas lihat profil ternyata beneran blognya puti.. hehe..

    BalasHapus
  4. hmmmm :-\
    ..anyway, makasih udah mampiiir kk Yana =)

    BalasHapus
  5. halo, lg googling soal sains ilmu psikologi ui, trus nyasar ke blog ini, blh minta email utk cakap2 soal ini? email ku lia.febrian@gmail.com

    BalasHapus