Laman

Rabu, 23 November 2011

Female Brain

Sudah pernah membaca buku yang satu ini? "Female Brain: Mengungkap Misteri Otak Perempuan" karya Louann Brizendine.

Brizendine sendiri adalah seorang dokter spesialis neuro psikiatri (saraf jiwa). Setelah selama 20 tahun berinteraksi dengan pasien-pasiennya dan mendalami profesinya ini, dia menemukan bahwa ternyata ada perbedaan pada otak laki-laki dan perempuan yang mengakibatkan perbedaan sifat antara keduanya. Selama ini mungkin kita sudah terbiasa mendengar labelling kalau perempuan itu cerewet, suka ikut campur sementara laki-laki bandel dan susah diatur. Kita mengira sifat itu tumbuh karena pengaruh gaya asuh, lingkungan, atau budaya. Ternyata di buku ini dr.Brizendine menjelaskan kalau tanpa pengaruh lingkungan pun memang sudah dari lahir laki-laki dan perempuan diciptakan begitu. Otak sudah mengatur pembentukan sifat laki-laki dan perempuan.

Ada sebuah contoh menarik yang diceritakan dalam buku ini. Seorang anak perempuan kecil berusia 3,5 tahun mendapatkan mainan truk pemadam kebakaran oleh orang tuanya. Kemudian di suatu sore, orang tuanya mendatangi kamar si anak mau melihat apa yang sedang dia lakukan. Dia terkejut melihat truk mainan tadi sedang dibaluti kain selimut dan ditimang-timang oleh putrinya itu, sambil dia berkata.. "Don't worry little Truckie, everything's gonna be okay now..." Wow... Magic!

Kamu sendiri pernah mengalami kejadian seperti ini juga ngga waktu kecil? Kalau diingat-ingat lagi, ternyata aku pun dulu juga begini. Mainan favoritku & adik perempuanku waktu kecil adalah mainan balok plastik berbagai bentuk dan warna. Ada yang berbentuk kotak warna biru, bintang warna merah, trapesium hijau, huruf-X kuning... Tadinya mainan itu diberikan mama buat kakak laki-laki kita. Jadi cara pakai sebenarnya adalah memasukkan balok-balok ke dalam ember pink kecil yang tutupnya punya lubang-lubang yang sesuai sama bentuk setiap balok. Yah, pada dasarnya itu permainan supaya anak-anak mengenal bentuk 3 dimensi dan warna...

Tapi cara main kami berdua....beedaaa. Tiap balok yang totalnya berjumlah 10 pasang itu kami beri nama. Buat si bintang merah Ota dan adiknya Tota, si kotak biru Lupi dan teman ceweknya Lepi, si trapesium hijau kakak-adik Trap dan Trip, terus si huruf-X ada Piti dan adik ceweknya Betty. Ngga sampai di situ aja, tiap balok harus punya sifatnya sendiri dong... Ota si tokoh utama sifatnya sebagaimana sifat tokoh utama pada umumnya [baik hati dan tidak sombong, red.]. Berlawanan sama Tota yang super bandel dan jadi ketua geng anak bandel dari 6 balok-balok lainnya. Piti Betty anak-anak orang kaya, agak sombong, tapi masih termasuk tokoh protagonis. Ada juga kak Ben, karena bentuknya paling besar di antara yang lain, dia kita jadikan tokoh yang dewasa, paling bijak, pintar, dan pakai kacamata B-) Ngga lupa ditambahin bumbu-bumbu romansa doong... ahaaii... ;)

Lho kok jadi lebih banyak cerita tentang masa kecil ya? 
Ahaha... yah kurang-lebih itulah cuplikan dari isi buku tersebut. Sebetulnya aku juga baru baca beberapa halaman awalnya, belum semuanya. Bahasanya menarik dan populer, jadi meskipun penulis memasukkan banyak hasil penelitian untuk menguatkan pendapatnya, buku ini tetap enak dibaca. Cocok banget buat para perempuan, khususnya para ibu dan calon ibu untuk belajar lebih mengenal perbedaan karakter anak-anak laki-laki dan perempuannya.

2 komentar:

  1. mantepppp! nanti saya coba amati keponakan saya, tapi sebagai wanita yang dulu pernah jadi daddy's little girl juga, rasanya pernah juga mengalami hal-hal seperti ini. kalo boleh tau, pendapat anda tentang seorang anak laki-laki yang merasa dia adalah wanita yg terkurung ditubuh lelaki, apa ada hubungannya?

    BalasHapus
  2. tentang kasus unik begini saya belum pelajari nih mba Anonim. Mungkin ada pengaruh dari kromosom di DNA-nya ya..? Mudah-mudahan dibahas juga di buku ini..

    BalasHapus