Hmm... mungkin buat kamu yang pingin tahu gimana sih kuliah S2 di sains psikologi UI, aku share di sini ya....
Pertama, soal uang masuk... mUahal! Bahkan gara-gara naik lagi uang kuliahnya tahun ini, jumlah siswa sains yang memang udah sedikit ini berkurang 50%! Ya.. mudah-mudahan ada evaluasi dari pihak dekanat & rektorat soal ini sehingga kebijakannya bisa diubah jadi lebih ramah untuk para calon mahasiswa tahun depan. Kalau kamu menyiapkan beasiswa sebelum kuliah, itu bisa sangaatt membantu. Salah satu pilihan yang bisa dicoba adalah Beasiswa Unggulan dari Kemdiknas seperti yang sekarang ini kupakai (alhamdulillah dapett).
Pertama, soal uang masuk... mUahal! Bahkan gara-gara naik lagi uang kuliahnya tahun ini, jumlah siswa sains yang memang udah sedikit ini berkurang 50%! Ya.. mudah-mudahan ada evaluasi dari pihak dekanat & rektorat soal ini sehingga kebijakannya bisa diubah jadi lebih ramah untuk para calon mahasiswa tahun depan. Kalau kamu menyiapkan beasiswa sebelum kuliah, itu bisa sangaatt membantu. Salah satu pilihan yang bisa dicoba adalah Beasiswa Unggulan dari Kemdiknas seperti yang sekarang ini kupakai (alhamdulillah dapett).
Kedua, buat yang di S1-nya ngga biasa belajar dengan mencari & menggunakan jurnal, kayak di SBM ITB-hehe-selamat berjuang kerass. Iya, berjuang keras. Sains itu pada dasarnya adalah program yang dipersiapkan untuk para calon dosen dan periset, jadi wajib mempelajari laporan-laporan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Artikel-artikel tentang laporan ini dimuat di jurnal. Jurnal yang jadi andalan di sini adalah jurnal APA (American Psychology Association--yep, kiblatnya Amrik). Masih bisa juga pakai jurnal-jurnal lain asal memang populer. Setiap artikel panjangnya beragam, mulai dari 4 halaman sampai sekitar 20-an, dan semuanya dalam bahasa Inggris (ya supaya bisa dipakai oleh para mahasiswa sedunia, makanya pakai bahasa internasional ini). Nah jurnal ini jadi makanan sehari-hari di sini..
Sayangnya, meskipun kita mahasiswa butuh banget akses ke jurnal-jurnal ini, UI cuma langganan sedikit gudang jurnal. Jadi kalau mau akses jurnal yang ngga dilanggan oleh UI dan ngga tersedia buat publik, mau ngga mau harus bayar. Triknya buat mengatasi ini, cari teman yang lagi kuliah di luar negeri. Minta tolong sama dia buat mencarikan jurnal yang kita butuhkan karena kampus-kampus di luar biasanya punya akses ke lebih banyak jurnal dan gratisss. Ini sangaat amat membantu looh :)
Terakhir, mengingat program sains bisa dimasuki oleh lulusan S1 non-psikologi, sebaiknya pelajari dasar ilmu psikologi sungguh-sungguh. Waktu kuliah yang diberi cuma empat semester (dengan toleransi tambahan dua semester). Di semester kedua mahasiswa sudah diberi mata kuliah proposal tesis, dan di semester ketiga mata kuliah tesisnya. Semester keempat sudah ngga ada lagi kuliah (sistem ini mungkin berubah di tahun-tahun ajaran berikutnya). Kalau memang bisa cepat mengerjakan tesisnya, bisa aja lulus tiga semester...dan memang terbukti ada yang bisa lho. Buat yang terlalu santai atau ngga fokus belajarnya, bisa jadi saat udah seharusnya mengajukan topik tesis di semester dua, jadi kelabakan ngga tahu mau mengambil topik apa.... Akhirnya di saat teman-teman lain udah mulai menyusun tesis, kamu justru masih mikirin usulan judul tesis...
Saranku buat ini adalah selagi semester pertama (dan matrikulasi) carilah topik psikologi apa yang menarik buatmu, misalnya kalau di psikologi pendidikan ada topik-topik tentang anak berkebutuhan khusus, kepuasan sekolah, pemilihan karir atau desain instruksional kelas. Biasanya topik yang menarik hati kita itu topik yang dekat dengan kehidupan kita kok. Jadi pada dasarnya ngga terlalu susah buat mendapatkannya. Nah topik inilah yang nanti selama belajar bisa kamu pelajari lebih dalam sehingga kamu bisa menemukan topik yang pas buat tesis kamu. Kalau memang topiknya kamu suka, tesis ngga akan terlalu berat buat diselesaikan.
Sekian dulu, mudah-mudahan cukup informatif infonya...
"Buat yang terlalu santai atau ngga fokus belajarnya, bisa jadi saat udah seharusnya mengajukan topik tesis di semester dua, jadi kelabakan ngga tahu mau mengambil topik apa.... Akhirnya di saat teman-teman lain udah mulai menyusun tesis, kamu justru masih mikirin usulan judul tesis.." --> gw banget nih :P
BalasHapus