Lagi Mau Nulis Lagi

Ya ampun! Serius! Ternyata asyik loh nyusun tesis itu asal kita udah tau tips and trick-nya! :D

[kali ini ini benar-benar Serius, Red.]

Jadi buat kamu yang merasa kehabisan akal ga bisa menulis lagi setelah berhari-hari engga pernah menyentuh tesis, begini caranya biar bisa semangat dan terorganisir dalam menulis tesis maupun laporan-laporan penelitian lainnya.

Analisa apa penyebab kemalasan melanjutkan penulisan tesis

Kalo buatku, ada banyaakk penyebabnya...

Pertama, ini udah masuk bulan kelima dan udah ada satu orang teman seangkatan yang udah sidang dan tinggal nunggu wisuda. Bikin demotivasi deehhh... Ditambah lagi  selama ini aku bimbingan juga kayaknya paling banyak sebulan cuma dua kali pertemuan. Sampai-sampai salah seorang teman, Nanoki, bilang jangan sampai si ibu pembimbing lupa kalau aku anak bimbingannya,, hehehe...

Terus setelah kuteliti sampai mendalam, oh ternyata hal utama penyebab aku ga semangat ngelanjutin tesis adalah kekhawatiran kalau pembimbing akan ngomongin macam-macam karena aku lambat banget kemajuannya. Hiks... Untungnya ada Pucoki yang menghibur, "Tenang Put, mahasiswa bimbingan mba Lucy itu udah ada puluhan bahkan mungkin ratusan! Yang kondisinya separah Puti pasti juga ada banyak! Kamu enggak sendiri!" katanya sambil nyengir. #Jleb. Iya, terima kasih Pucoki sayang, itu benar-benar sangat menghibur -_______-" 

Alasan kedua, mroyek! Sedang ngerjain proyek (mudah-mudahan ga dibaca sama mba Lucy). Mungkin ini alasan yang sama dengan beberapa mahasiswa lain yang skripsinya ga kelar-kelar yaa.. Kalo di kampusku dulu sih begitu, hehehe... Kata salah seorang temanku lagi, Kak Yana, tipe orang berbeda-beda. Ada yang bisa fokus melakukan suatu hal kalau dia juga sibuk memikirkan hal yang lain, seperti dia sendiri yang tesisnya sukses kalau dia juga sambil tetap aktif mengajar di bimbel. Kalau aku tipe yang sebaliknya, kalau sudah berurusan dengan tesis, seharusnya stop mikirin urusan lain karena aku tergolong orang yang susah fokus kalau sudah terpecah konsentrasinya.

Alasan ketiga adalah... Facebook! --Biasa ya, manusia memang suka melempar kesalahan ke makhluk lain yang lebih kurang ofensif, fyi dalam strategi defend mechanism, ini namanya displacement-- Yap benar, gara-gara facebook, aku ketagihan lihat notifikasi teruus menerus. Padahal udah jelas engga ada notifikasi baru, tapi kok kayak ada yang kurang yaa kalau page FB enggak dibuka.. Nyandu emang,,,

Nah itulah contoh alasan-alasan yang bikin tugas utama sebagai mahasiswa yang mau lulus belum disentuh-sentuh lagi....

Setelah tahu penyebabnya, bikin taktik mengatasinya

Buat alasan pertama yaitu soal kekhawatiran sama omongan dosen pembimbing,, yang kulakukan adalaah.. rasionalisasi!

Ini sesuai dengan fitrahnya manusia yang pasti akan melakukan strategi defend mechanism bila ada bahaya menghadang di depan mata. Taktik yang kupakai saat itu adalah rasionalisasi. Aku mikir... 'Eh ini kan cuma kekhawatiran. Belum tentu benar. Yah, namanya juga kekhawtiran. Tau ga definisi kekhawatiran itu apa? Ya itu, ketakutan yang penyebabnya belum tentu benar! Makanya ngapain jadi cemasin hal yang benar salahnya aja kita juga engga tauu?' Haha. Akhirnya aku coba buat engga memikirkan kira-kira respon mba Lucy tentang aku gimana. Ini butuh perjuangan, engga segampang menuliskannya di sini. 

Nah selain itu, bikin tulisan-tulisan buat afirmasi ternyata berguna lhoo. Jadi kumpulkan semua komentar-komentar positif dari teman-teman yang pernah mengomentari tesis kita. Tulis di kertas warna-warni dengan spidol warna-warni juga, terus tempel deh di dinding. Tiap pagi bisa dibaca buat menambah semangat :)

Kemudian buat alasan kedua, tentang ngerjain proyek.

Oke, udah tau kan aku tipe yang kedua, jadi untungnya awal tahun ini proyek yang sedang dijalanin break dulu. Jadi selesaikan yang bisa diselesaikan, kemudian mulai ajak sharing pimpronya dan cari solusi yang terbaik buat bersama :) Kayaknya ini engga perlu diceritain lebih lanjut deh...

Terakhir, alasan tentang facebook.

Ini kebetulan aja dapat solusinya. Ga sengaja kasih uneg-uneg soal ga bisa lepas dari FB ini ke Tiara. Ehh ternyata dia udah sering nanganin klien yang memiliki masalah yang sama doong... Makasih Tiara, emang cocok jadi calon psikolog (loh?). Caranya ini mungkin bisa diikuti juga buat yang sedang bermasalah dengan jam terbangnya di jejaring sosial. Syaratnya, kamu harus percaya penuh sama pihak kedua yang akan membantumu. Titipkan ID atau email dan password pada FB dan jejaring sosial lain ke teman kita itu. Lalu minta dia ubah passwordnya. Begitu datang email notifikasi kalau password sudah berubah, LANGSUNG HAPUS tanpa dibuka terlebih dulu. Setelah ini, udahh dehh puasaaa ber-social network. Kamu memang sudah harus siap mental lhoo supaya cara ini sukses. Buatku memang ini sukses sekali.

Untuk menguatkan langkah ketiga ini, aku pakai taktik pelengkap. Liburan seminggu! Yang namanya liburan, waktu buat online hampir enggak ada. Gimana mau online, agenda acara di sana kan banyak silaturahimnya. Kalau engga silaturahim yaa carilah kegiatan positif lainnya. Waktu aku pulang ke Pekanbaru kemarin, selain banyak ngobrol-ngobrol sama keluarga, aku akhirnya bisa kembali menyentuh pianoo dan main musik deh sampai bosan. Hasilnya, begitu kembali lagi ke Depok, aku udah jadi sangat terbiasa engga buka-buka FB tanpa alasan lagiii. Trust me, it works! B-)

Ah masih harus ada tulisan tambahan lagi buat subtopik ketiga. Yang terpenting banget. Tapi udahan dulu deh, Insya Allah dilanjutkan dalam waktu dekat.